Kamu sebagai umat Islam mungkin pernah mendengar istilah haji qiran. Namun tidak banyak yang memahami tentang definisi dari istilah tersebut. Tentu saja kamu harus belajar tentang istilah haji Qiran adalah berbeda dari haji Ifrad dan tamattu.
Terlebih lagi haji masuk dalam Rukun Islam yang ke-5. Hal ini pernah diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Imam Bukhari yang bunyinya demikian:
“Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan juga melaksanakan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke sana.”
Tentu saja mampu dari segi finansial dan fisik. Bagi orang-orang yang telah mampu dari kedua segi tersebut setidaknya bisa langsung mendaftar, apalagi bisa langsung ke daftar haji plus. Hanya saja sebelum mendaftar maka kamu perlu belajar tentang beberapa hal yang berkaitan dengan haji.
Perbedaan Haji Qiran, Ifrad, dan Tamattu
Sejatinya haji Qiran berbeda dari Ifrad dan Tamattu. Para jamaah bebas untuk memilih salah satu dari ketiga jenis haji tersebut. Mengenai masing-masing definisinya dapat kamu simak berikut.
- Haji Qiran
Pertama-tama kami akan menjelaskan tentang haji qiran. Definisi dari haji qiran yakni bersamaan atau berteman. Orang yang melaksanakan haji qiran melakukan ibadah haji dengan niat sembari melaksanakan ibadah lainnya.
Hanya saja orang yang melakukan haji ini perlu membayar dam atau denda. Biaya dam sendiri jarang ditanggung oleh agen travel haji dan umrah. Para jamaah harus menyiapkan sendiri uang untuk membayar denda tersebut.
Jenis niat yang dilaksanakan oleh jamaah haji adalah haji sekalian umrah. Hal ini dilakukan oleh jamaah haji di bulan-bulan haji. Orang yang melaksanakan haji ini diharuskan untuk berihram dahulu untuk umrah sekaligus haji.
Ketika jamaah telah masuk ke dalam kota Mekkah, para jamaah perlu melaksanakan thawaf qudum. Thawaf qudum dilakukan oleh seluruh jamaah pada awal masuk ke Mekkah. Dirikan shalat sebanyak 2 rakaat dengan posisi di belakang maqam Ibrahim.
Kemudian jamaah melanjutkan kegiatan berikutnya yang berupa sa’I dari Shafa ke Marwah. Pada saat sa’I ini para jamaah juga harus berniat untuk melaksanakan dua hal sekaligus yakni umrah dan haji. Para jamaah harus menaati seluruh peraturan yang berkaitan dengan halal dan haram di tempat ini selama ihram.
Hal halal dan haram terus diperhatikan dan ditaati sampai datang tahallul pada tanggal 10 Zulhijjah. Apabila telah selesai masa haji dan umrah yang dilakukan bersamaan, maka jamaah perlu ntuk bayar dam. Pembayaran dam dilakukan dengan menyembelih hewan qurban, seperti kambing, sepertujuh unta atau sapi.
- Haji Ifrad
Kedua, kami akan menjelaskan tentang haji Ifrad. Haji ini dapat diartikan sebagai menyendiri. Arti keseluruhannya adalah jamaah melaksanakan ibadah haji tanpa berniat untuk menunaikan umrah.
Para jamaah yang melakukan haji ifrad tidak perlu membayar dam sama sekali. Proses melaksanakan haji Ifrad ini dimulai dengan thowaf qudum sesampaikan ke kota Mekkah. Dilanjutkan dengan melaksanakan shalat dua rakat di belakang maqam Ibrahim.
Kemudian para jamaah haji Ifrad perlu melaksankaan sa’i melalui Shafa dan Marwah. Jamaah tidak perlu bertahalul. Lalu jamaah melaksanakan ihram dengan memperhatikan apa saja yang halal dan haram.
Jamaah harus menaati semua peraturan yang ada. Hindari segala hal yang diharamkan sampai tiba tahalul yang bertepatan tanggal 10 Zulhijjah. Apabila selesai melaksanakan haji, maka para jamaah boleh melepas pakaian ihram dan mengenakan pakaian lainnya yang menutupi aurat secara sempurna.
Namun para jamaah yang hendak melakukan umrah perlu untuk kembali mengenakan pakaian ihram. Pada saat melakukan ihram untuk umrah, jamaah tidak perlu membayar dam atau denda.
- Haji Tamattu
Jenis haji yang terakhir adalah Tamattu. Istilah tamattu memiliki artian sebagai bersenang-senang. Arti keseluruhan dari haji tamattu yakni jamaah melaksanakan ibadah umrah dahulu di bulan haji. Setelah mencapai tahallul maka jamaah dapat melanjutkan dengan pelaksanaan ibadah haji dari kota Mekkah.
Proses pelaksanaan haji dilaksanakan pada 8 Zulhijjah. Para jamaah tidak perlu kembali ke miqat awal. Proses umrah diselesaikan dnegan melakukan thawaf umrah, sa’i dengan niat umrah, dan juga tahallul sembari mencukur sedikit rambut di kepala.
Jika tahallul selesai maka jamaah sudah diperbolehkan untuk lepas dari kondisi ihram. Hal ini terus berlaku sampai tiba hari Tarwiyah yang bertepatan tanggal 8 Zulhijjah. Kemudian jamaah melanjutkan dengan ibadah haji dengan sempurna.
Orang yang melaksanakan haji tamattu ini perlu membayar denda juga. Pembayaran denda dilakukan dengan menyembeli hewan kambing, sepertujuh unta, maupun sepertujuh sapi di tanggal 10 Zulhijjah. Proses penyembelihan hewan qurban juga boleh dilaksanakan pada hari tasyriq yakni 11 sampai 13 Zulhijjah.
Keutamaan Melaksanakan Haji Qiran, IFrad, dan Tamattu
Melaksanakan haji dengan ikhlas karena Allah SWT juga akan mendapatkan ganjaran langsung dari Allah. Beberapa keutamaan tersebut dapat kamu simak di bawah.
- Memperoleh Pahala Layaknya Orang Berjihad
Hamba Allah yang melaksanakan haji akan memperoleh pahal dari sisi Allah layaknya orang jihad. Ganjaran yang sangat besar diberikan karena hamba tersebut telah melaksankaan Rukun Islam sehingga dianggap terbaik menurut Allah.
Hal ini pernah Rasulullah SAW sampaikan kepada Aisyah yang bertanya dan diriwayatkan oleh Bukhari no. 1520. Bunyi dari hadist tersebut dapat kamu simak berikut:
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?’ Tidak. ‘Jihad yang paling utama adalah haji mabrur’, jawab Rasulullah SAW.
- Dapat Balasan Surga
Orang yang mendapatkan haji mabrur, dijanjikan oleh Allah SWT surga. Haji mabrur adalah haji yang pahalanya diterima oleh Allah SWT. Agar haji bisa menjadi mabrur maka niatkan untuk ibadah kepada Allah seutuhnya sesuai peraturan haji.
Surga sendiri digambarkan sebagai tempat yang sangat indah. Logika dan imajinasi manusia tidak ada yang bisa sampai. Maka dari itu, setiap jamaah haji diharapkan untuk focus menjalankan ibadah gaji.
- Jadi Tamu Allah SWT
Para jamaah haji yang datang beribadah haji sama saja dengan menjadi tamu Allah SWT. Keutamaan ini sangat penting bagi umat Islam. Hal ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari sabda Rasulullah SAW.
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri.”
Kini kamu telah memahami pengertian dari haji Qiran dan juga keutamaannya. Apabila kamu telah memenuhi dari segi finansial dan fisik, maka usahakan untuk melaksanakan ibadah yang satu ini. Sejatinya seorang Muslim akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput.
Selama melaksanakan haji juga, kamu perlu bersungguh-sungguh. Niatkan ibadah haji sepenuhnya hanya untuk Allah SWT.